Minggu, 29 Mei 2011

jamur tiram


Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.[1] Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus.[2] Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk.[1] Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.[1]

Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk.[3] Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu.[3] Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya.[4] Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.
Selengkapnya...

jamur merang


Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh adalah salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Sebutan jamur merang berasal dari bahasa Tionghoa cǎogū (Hanzi:草菇Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang.

Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan rumah kaca yang disebut kumbung. Sesuai dengan namanya, jamur ini memilih merang dan jerami sebagai media alami utama. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan suhu optimum pada 35 °C.
Budidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya berkembang (masih kuncup), meskipun tubuh buah yang telah membuka payungnya pun masih bisa dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun.

Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah berubah wujudnya jika dimasak, sehingga digunakan untuk berbagai macam masakan, seperti mi ayam jamur, tumis jamur, pepes jamur, sup dan capcay.

Sentra produksi jamur merang di Indonesia terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Di negara-negara Asia yang membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk segar. Di daerah beriklim sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan.

Kandungan protein jamur cukup tinggi, dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr protein, jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gr jika jamur berada dalam keadaan kering. Selain itu, jamur juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor cukup tinggi, 51 mg dan 223 mg, dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr.
Selengkapnya...

jamur kancing putih


Jamur ini mungkin dianggap biasa namun ternyata berkhasiat dalam mencegah kanker payudara. Menurut sebuah laporan kesehatan, zat yang terdapat dalam jamur kancing adalah conjugated linoleic acid, senyawa yang membantu mencegah kadar estrogen agar tidak terlalu tinggi Hal ini berkaitan dengan pertumbuhan kanker payudara. Penelitian lain membuktikan bahwa jamur jenis ini bisa menurunkan pertumbuhan kanker sampai 58%.selain itu, kandungan kimia jamur kancing putih juga berupa antioksidan pencegah penyakit dan menguatkan sel-sel pembunuh kuman yang melindungi tubuh dari infeksi
Baru-baru ini ilmuwan Amerika Serikat melakukan penelitian dengan model binatang dan kultur sel dan penelitian mereka memperlihatkan bahwa jamur kancing putih (Agaricus bisporus) meningkatkan aktivitas sel-sel penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Jamur jenis ini di Amerika Serikat merupakan jamur yang paling banyak dikonsumsi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Simin Meydani, Dayong Wu, dan kawan-kawan itu menunjukkan bahwa jamur kancing putih bisa meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dengan meningkatkan produksi antivirus dan protein lain yang dikeluarkan oleh sel seraya mencari untuk melindungi dan memperbaiki jaringan.

Studi ini menunjukkan bahwa jamur kancing putih meningkatkan kematangan sel sistem kekebalan, yang disebut "sel dendritik," dari sumsum tulang.

Sel dendritik dapat membuat sel T - sel darah putih yang penting, yang dapat mengenali dan akhirnya menonaktifkan atau menghancurkan antigen saat mikroba menyerang.

Menurut Meydani, ketika sel-sel sistem kekebalan tubuh terkena patogen yang menyebabkan penyakit, seperti bakteri, tubuh mulai meningkatkan jumlah dan fungsi sel-sel sistem kekebalan. Orang memerlukan asupan nutrisi yang cukup untuk menghasilkan pertahanan yang cukup untuk melawan patogen. Kuncinya adalah mencegah kekurangan gizi yang dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh.
Selengkapnya...